Oleh: Andini Nuraida Syafira
Rasanya, munafik jika aku tak terpana melihat keindhan kota ini
Rasanya, munafik jika aku tak termangu melihat keindahan
Purwakarta
Rasanya, munafik jika aku tak terkesima dengan pesona Purwakarta
Kala itu sore hari saat aku melangkah dengan mantap
Indah sekali rasanya, menatap keadaan kota dengan khidmat
Ada yang istimewa di Purwakarta, bukan analogi biasa,
Tapi ini perihal sesuatu yang membuatku mengingat kenangan elok
Masih bisa aku rasakan bagaimana kota ini sangat berarti untukku
Aku bisa tertawa dengan riang, rasanya tak hilang
Aku bisa menari dengan jemariku sendiri
Tak kurang frasa yang aku tulis ini dengan senang menjulang
Purwakarta torehkan rasa sakit, namun tak sedikit pula hadirkan
senang
Tanah ini saksi bisu saat aku hendak mencari peluang
Tanah ini saksi bisu saat aku berkeluh kesah
Tanah ini saksi bisu bahwa aku pernah singgah