Cerpen

Seni Berjalan Sempoyongan

Oleh: Ahmad Farid Kau tak pernah berkelahi seumur hidupmu, tapi kini kau ingin seseorang menghajar wajahmu. Kau mengambil posisi duduk yang paling nyaman—sambil selonjoran di tengah kasur, bersandar pada bantal yang kau tegakkan di tembok. Posisi ini, menurutmu, adalah yang terbaik untuk meredam gemetar tubuhmu sejak aroma yang begitu akrab menguar dari dalam amplop dan […]

Kitab yang Hilang

Oleh: Ahmad Farid Saat berkendara dari Bekasi ke Purwakarta, tepatnya di tol keluar Jatiluhur, Ana dipertemukan dengan frekuensi 3.33 FM. Ana lupa nama stasiunnya, mungkin Al-Bayan atau Al-Muyassar. Ana kurang memperhatikan. Channel itu menyiarkan pengajian ustaz muda yang ceroboh. Bacaan Al-Qurannya tidak mujawwadah, berkali-kali Ana sampai tidak sengaja mengoreksi idgham dan idzhar-nya. Sampai akhirnya Ana memutuskan untuk mematikan radio […]

Grup WA Keluarga

Oleh: Ahmad Farid Setelah kakakku menggorok leher orang asing itu, ayah segera menenangkan keadaan. Maksudku, tidak ada yang bisa tenang-tenang saja melihat kejadian semacam ini bukan? Tidak ada suara, bukan berarti tenang. Aku tak ingat kapan terakhir kami semua bisa satu ruangan seperti ini. Apalagi dengan satu mayat di tengah-tengahnya. Seingatku saat lebaran pun, tak […]

Cerita yang Tidak Kau Suka

Oleh: Ahmad Farid Kau mungkin belum tahu ini, tapi tak perlu kaget, karena ini mungkin bukan hal yang menarik. Kau boleh angkat matamu dari paragraf ini dan tidak perlu menyimak ceritaku kali ini. Sejak 12 tahun lalu, setiap malam Jumat Kliwon, aku selalu bangun tidur jam tiga dini hari dan mendapati tubuhku berubah jadi charger putih merk […]

Chat WhatsApp
WhatsApp